دانلود کتاب Catatan Pinggir 2
by Goenawan Mohamad
|
عنوان فارسی: Edge Note 2 |
دانلود کتاب
جزییات کتاب
dalam sebuah sajaknya: ”Barangkali memang ada sebuah negeri yang ingin kita lepaskan tapi tak kunjung hilang.
Dalam perjalanan itu lahir sejumlah karya. Bersama musisi Tony Prabowo dan Jarrad Powel ia membuat libretto untuk opera Kali (dimulai 1996, tapi dalam revisi sampai 2003) dan dengan Tony, The King’s Witch (1997-2000). Yang pertama di- pentaskan di Seattle (2000), yang kedua di New York. Di tahun 2006, Pastoral, se- buah konser Tony Prabowo dengan puisi Goenawan, dimainkan di Tokyo, 2006. Di tahun ini juga ia mengerjakan teks untuk drama-tari Kali-Yuga bersama koreo- grafer Wayan Dibya dan penari Ketut Rina beserta Gamelan Sekar Jaya di Berke- ley, California. Tapi ia juga ikut dalam seni pertunjukan di dalam negeri. Dalam bahasa Indonesia dan Jawa, Goenawan menulis teks untuk wayang kulit yang di- mainkan dalang Sudjiwo Tedjo, Wisanggeni, (1995) dan dalang Slamet Gundono, Alap-alapan Surtikanti (2002), dan drama-tari Panji Sepuh koreografi Sulistio Tir- tosudarmo. Ia menulis dan menyutradarai opera Tan Malaka pada 2010 dan 2011. Kumpulan esainya berturut-turut: Potret Seorang Penyair Muda sebagai si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980), Kesusastraan dan Kekuasaan
(1993), Setelah Revolusi Tak Ada Lagi (2001), Kata, Waktu (2001), Eksotopi (2002).
Sajak-sajaknya dibukukan dalam Parikesit (1971), Interlude (1973), Asmaradana (1992), Misalkan Kita di Sarajevo (1998), dan Sajak-Sajak Lengkap 1961-2001 (2001). Terjemahan sajak-sajak pilihannya ke dalam bahasa Inggris, oleh Laksmi Pamun- tjak, terbit dengan judul Goenawan Mohamad: Selected Poems (2004).
Catatan Pinggir, esai pendeknya tiap minggu untuk majalah Tempo, di anta- ranya terbit dalam terjemahan bahasa Inggris oleh Jennifer Lindsay, dalam Side- lines (1994) dan Conversations with Difference (2002). Kritiknya diwarnai keyakinan Goenawan bahwa tak pernah ada yang final dalam manusia. Kritik yang, memin-
jam satu bait dalam sajaknya, ”dengan raung yang tak terserap karang”.